Pak BASUKI
PAK BASUKI
BERANI PANGKAS HABIS KORUPSI
Siapa sih orang yang tidak mengenal beliau? Gubernur Non-aktif DKI Jakarta ini ternyata memiliki beberapa kisah menarik sepanjang hidupnya. Beliau memang memperlihatkan kesan orang yang "darah tinggi" seiap kali kita saksikan di televisi. Tapi dibalik sifatnya yang meledak-ledak banyak sekali kisah yang menarik untuk dibahas dari kehidupan beliau. Ini dia kisahnya
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (EYD: Basuki Cahaya Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxué / 鍾萬學, lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966; umur 50 tahun), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok (阿學), adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017.
Pada 14 November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta. Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.
Di Desa Gantung, Belitung Timur pak Pak Basuki menghabiskan masa kecilnya sampai beliau tamat sekolah menengah pertama. Pak Basuki kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan untuk mewujudkan cita-citanya.
Di Jakarta, Pak Basuki mengambil Jurusan Teknik Geologi di Fakultas Teknik Mineral di Universitas Trisakti. Setelah pada tahun 1989 beliau mendapatkan gelar Insinyur Geologinya, Pak Basuki pulang ke ke kampung halamannya dan mendirikan sebuah CV Panda yang bergerak pada bidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Setelah 2 tahun itu, pak Basuki melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya dan kemudian bernaung di bawah PT Simaxindo Primadaya dan mengemban jabatan sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.
KARIER POLITIK
Dari ayahnya, alm. Indra Tjahaja Purnama, Ahok ingin membantu orang yang kesusahan. Kepada Ahok, mendiang ayah menyebut jika ingin membantu orang yang kurang mampu maka jadilah seorang pejabat.
Singkat cerita, Ahok memulai karier politiknya pada tahun 2004. Ia maju menjadi calon legislatif tingkat kota di Belitung Timur dengan bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Hanya menjabat selama tujuh bulan menjadi anggota DPRD DKI, Ahok kemudian maju sebagai calon Bupati Belitung Timur di tahun 2005. Akhirnya Ahok menjabat Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
Ahok juga pernah jatuh, setelah menjadi Bupati kurang lebih dua tahun, Ahok mencoba untuk maju sebagai Gubernur Bangka Belitung pada tahun 2007. Namun Ahok gagal dan menuding adanya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara.
Ahok juga tidak menyelesaikan jabatannya sebagai Bupati Belitung Timur. Hal ini karena Ahok maju pada Pemilu Legislatif tahun 2009 dari partai Golongan Karya dan terpilih serta duduk di Komisi II DPR-RI.
Tak menghabisi jabatannya sebagai anggota DPR-RI, Ahok malah menjadi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada periode 2012-2017 bersama Joko Widodo. Diusung dari PDIP dan Partai Gerindra, Jokowi-Ahok terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur pada 15 Oktober 2012.
KEHIDUPAN PRIBADI
Mungkin Ahok nggak takut dengan orang-orang yang berusaha menentangnya selama dia nggak melakukan kesalahan. Namun jika berbicara tentang sang istri, pria berusia 50 tahun ini sepertinya nggak bisa berbuat banyak. Veronica merupakan istri yang dikenal tegas dan berpendirian teguh, cocok dengan pribadi Ahok yang tegas dan apa adanya. Seolah, dia memang perempuan yang tercipta untuk Ahok. Selalu ada perempuan di balik pria yang hebat.
Mungkin pasangan zaman dulu lebih mudah untuk melaksanakan pernikahan tanpa ada proses pacaran. Seperti yang dikutip Merdeka, Veronica mengaku bahwa mereka berdua nggak pernah pacaran. Perkenalan yang terjadi di gereja tempat mereka berdua sering bertemu berlalu begitu cepat. Tanpa mengulur-ulur waktu, mereka berdua memutuskan untuk menikah di gereja yang sama saat mereka pertama kali berkenalan.
MASALAH YANG MENJERATNYA
Pak Ahok saat ini sedang dilanda masalah besar dugaan penistaan agama membuatnya harus mendekam dipenjara selama 2 tahun. Banyak yang merasa kecewa dengan putusan hakim ada juga yang setuju untuk memenjarakannya.
27 September: Pidato Ahok saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang lalu dianggap menghina agama.
Ahok datang untuk meninjau program pemberdayaan budi daya kerapu. Menurutnya, program itu akan tetap dilanjutkan meski dia nanti tak terpilih lagi menjadi gubernur di pilgub Februari 2017, sehingga warga tak harus memilihnya hanya semata-mata hanya ingin program itu terus dilanjutkan.
"Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu, nggak pilih saya karena dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Kalau Bapak Ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk neraka, dibodohin, begitu, oh nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi Bapak Ibu," katanya.
"Program ini (pemberian modal bagi budi daya kerapu) jalan saja. Jadi Bapak Ibu nggak usah merasa nggak enak karena nuraninya nggak bisa pilih Ahok," tambahnya.
6 Oktober: Buni Yani mengunggah video rekaman pidato itu di akun Facebooknya, berjudul 'Penistaan terhadap Agama?' dengan transkripsi pidato Ahok namun memotong kata 'pakai'.
Ia menuliskan 'karena dibohongi Surat Al Maidah 51' dan bukan "karena dibohongi pakai Surat Al Maidah 51', sebagaimana aslinya.
Tak lama kemudian Front Pembela Islam, FPI, dan Majelis Ulama Indonesia, MUI, Sumatera Selatan melaporkan Ahok kepada polisi.
Sejumlah organisasi lain menyusul melakukan laporan kepada polisi.
10 Oktober: Ahok meminta maaf pada umat Islam, terkait ucapannya soal surat Al Maidah ayat 51.
14 Oktober: Ribuan orang dari berbagai ormas Islam berunjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta. Massa menuntut Ahok segera dihukum. Unjuk rasa sempat berlangsung ricuh.
24 Oktober : Ahok mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk memberikan klarifikasi terkait ucapannya.
4 November: Unjuk rasa anti-Ahok kembali terjadi. Perkiraan kasar sekitar 75.000 hingga 100.000 orang -melibatkan pendiri FPI, Rizieq Shihab, dan sejumlah anggota DPR seperti Fahri Hamzah dan Fadli Zon- turun ke jalan menuntut agar Ahok diipidanakan dan dipenjarakan.
Mereka juga menuntut bertemu Presiden Jokowi yang sedang tak berada di Istana. Perwakilan pengunjuk rasa akhirnya ditemui Wapres Jusuf Kalla yang menjanjikan untuk menuntaskan kasus ini dalam dua pekan.
Unjuk rasa yang semula berlangsung tertib hingga sore, kemudian berubah ricuh saat memasuki malam. Massa di depan Istana Merdeka terlibat bentrokan dengan polisi dan di beberapa sudut kota terjadi kerusuhan, yang segera bisa diatasi.
Pukul 00:00, 5 November: Presiden Jokowi mengatakan ada aktor politik bermain dalam unjuk rasa sehingga berbuah kerusuhan. Ia memerintahkan penuntasan segera kasus ini, setransparan mungkin dan jika perlu dengan membuat gelar perkara terbuka.
7 November: Ahok diperiksa untuk kedua kalinya oleh polisi, kali ini berdasarkan panggilan. Ahok diperiksa selama sembilan jam dengan 22 pertanyaan.
8 November: Presiden Joko WIdodo mengunjungi Nahdlatul Ulama dan keesokan harinya dilanjutkan dengan ke Muhammadyah. Kunjungan tersebut diikuti pertemuan dengan berbagai lembaga dan organisasi Islam lain.
Ia berulangkali mengatakan tidak akan melindungi Ahok namun tak bisa melakkan intervensi. Presiden juga tidak memenuhi seruan beberapa orang agar menemui pendiri FPI, Rizieq Shihab.
10 November: Presiden Joko Widodo mengunjungi Markas Kopasus dan disusul kunjungannya ke berbagai satuan khusus lain: Paskhas, Marinir, Brimob, maupun Kostrad.
15 November: Kepolisian Republik Indonesia melakukan gelar perkara secara terbuka terbatas -karena secara hukum tak dimungkinkan membuatnya terbuka pada publik- untuk menentukan status hukum Ahok.
16 November: Polisi menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Ahok menyatakan menerima keputusan polisi dan akan mengikuti proses hukum dengan keyakinan tak bersalah. Ahok juga menegaskan tidak akan mundur dari pemililah gubernur Jakarta, Februari 2017.
PRESTASI
Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama oleh pengadilan, tak dapat kita pungkiri bahwa Ahok memiliki prestasi yang cukup banyak
No | Penghargaan dari | Kategori / Nama Penghargaan | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | WWF | National Earth Hour Capital 2016 | Komitmen tinggi terhadap pembangunan rendah karbon di sejumlah sektor yang signifikan. |
2 | WWF | National Earth Hour Capital 2015 | Komitmen tinggi terhadap pembangunan rendah karbon di sejumlah sektor yang signifikan. |
3 | PT Telkom Indonesia | Smart City Nusantara | Kondisi konektivitas infrastruktur, konten yang disajikan dan kolaborasi dengan masyarakat. |
4 | Indonesia Green Award 2016 | The Most Inspiring | Memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) di DKI Jakarta. |
5 | Bappenas | Terbaik I Kategori Provinsi | Perencanaan Terbaik |
6 | Bappenas | Terbaik I Kategori Provinsi | Perencanaan Inovatif |
7 | Bappenas | Terbaik I Kategori Provinsi | Perencanaan Progresif |
8 | Bappenas | MDGs Terbaik | Pencapaian MDGs Tertinggi Tahun 2015 |
9 | Keluarga Mantan Presiden Gus Dur | Gus Dur Award 2016 | Tokoh pemberani, tegas, antikorupsi, bersih, seperti Gus Dur |
10 | Bappenas | MDGs | Capaian terbaik |
11 | Bappenas | MDGs | Capaian indikator terbanyak |
12 | Bappenas dan LKPP | National Procurement Awards | Keberhasilan dan kepemimpinan dalam transformasi pengadaan secara elektronik. |
13 | Komisi Pemberantasan Korupsi | Penghargaan Anti Gratifikasi | Berhasil mendorong pengendalian gratifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. |
14 | Basarnas | Warga Kehormatan Basarnas | Memiliki keistimewaan untuk menggunakan fasilitas khusus dari Basarnas |
15 | Alzheimers Disease International | Champion Alzheimer's Disease | Dukungan dan kepeduliannya terhadap berbagai kegiatan peningkatan kesadaran penyakit alzheimer, demensia, dan peduli lansia |
16 | Bung Hatta Anti Corruption Awards | Tokoh Anti Korupsi | Integritas dan inovasi dalam kampanye mewujudkan transparansi anggaran |
17 | Democracy Awards | Democracy Awards | Kepala daerah yang berhasil memainkan peranan memperkuat otonomi daerah dalam bingkai NKRI |
18 | Serikat Perusahaan Pers | Tokoh Politik Pilihan SPS | Di Indonesia Public Relations Awards & Summit |
19 | MNC Group | Tokoh Kontroversial | Diberikan dalam acara Anugerah Seputar Indonesia |
20 | MURI | Rekor Layanan PTSP | Dalam setahun berhasil menerbitkan lebih dari 4 juta pelayanan perizinan |
21 | MURI | Rekor Sosialisasi Terorisme | Sosialisasi pencegahan terorisme yang melibatkan 7.200 orang bersama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme |
22 | MURI | Rekor Merakit Robot | Sebanyak 1.000 siswa siswi Taman Kanak-kanak se-Jakarta barat ramai-ramai merakit robot pohon. |
sumber : Wikipedia
Sekian pemaparan dari saya, pembuatan artikel ini tidak bertujuan untuk mendukung atau memojokan pihak tertentu.
Terimakasih bagi para pembaca, budayakan komen untuk menuju kebaikan
See You Next Time...
Mantap Jiwa
BalasHapus